SMKN 1 ADB Adiwerna Jateng Dideklarasikan Jadi Sekolah Riset dan Konservasi

SLAWI  (RIAUPOS.CO) - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menriset Dikti) Muhammad Nasir mendeklarasikan SMKN 1 ADB Adiwerna, Jateng, sebagai sekolah riset dan konservasi, Minggu (1/3). Hal ini tidak terlepas dari beragam kegiatan riset berbasis teknologi dan lingkungan lewat program "ecoresearch dan ecopreneur"  yang telah dilakukan sekolah tersebut.

Nasir memberi apresiasi positif terhadap prestasi yang sudah diukir sekolah tersebut. Dia menilai upaya yang telah dilakukan sekolah ini merupakan prestasi yang luar biasa yang berorientasi nasional. Kerja terampil dan inovasi yang luar biasa ini bisa menjadi model dan rujukan SMK-SMK lain untuk riset terapan, ujarnya. Dia pun mendorong di Kabupaten Tegal bisa berdiri Politeknik Negeri untuk tindak lanjut basis inovasi yang sudah terbentuk. Dia menilai, dengan lahirnya sekolah riset itu, sangat layak untuk didirikan politeknik negeri di Kabupaten Tegal. Dengan berdirinya politeknik negeri semua biaya akan ditanggung oleh negara.

"Bisa jadi menggunakan nama Politeknik Semarang yang berkampus di Kabupaten Tegal. Dan saya berharap apa yang sudah ada di sekolah riset ini bisa dipertahankan untuk menuju arah lebih baik lagi,"  ungkapnya.
Dia tak ingin menggunakan misi sejarah yang sebatas mengenang prestasi yang telah diraih. Dirinya justru berharap menggunakan misi akademik yang selalu konsekuen dan terus berpikir untuk mengembangkan apa yang sudah dicapai.

Kepala SMKN 1 ADB Adiwerna Anon Priyantoro menegaskan, "semua kegiatan riset berbasis teknologi dan lingkungan telah didokumentasikan dalam media edukasi konservasi dan riset. Berbagai prestasi di tingkat kabupaten, provinsi, maupun nasional diraih oleh SMKN 1 ADB adalah bidang riset teknologi dan riset lingkungan," tegasnya.

Di bidang riset misalnya, sekolah tersebut mampu melakukan pembuatan alat pengolah limbah plastik menjadi bahan bakar alternatif dan sudah mengikuti pameran nasional. Selebihnya, pembuatan power bank dengan penggerak dinamo sepeda dan cell tenaga surya dari limbah transistor. Siswanya juga mampu membuat remote control penyala otomatis pada lampu, hingga elektolizer PCB dan kompor gas hidrogen air laut.

Di bidang riset lingkungan, siswa didik kami berhasil membuat biotanol dari batang jagung sebagai energi alternafif, sayur hidroponik dengan memanfaatkan zat amoniak ikan di kolam, teh herbal jantung pisang, pewarna alami daun kersem, hingga tepung biji nangka,"  jelasnya.

Didampingi Sekda Haron Bagas Prakoso dan Wabup Tegal Umi Azizah serta Kepala Dindikpora Salu Panggalo, Menristek berkesempatan melihat dari dekat seluruh hasil riset yang dipamerkan di aula sekolah tersebut. Deklarasi sebagai sekolah riset dan konservasi ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh menteri diiringi alunan keroncong "Lintang Esuk" yang semuanya digawangi siswa sekolah setempat.(her/jpnn/yaq)

Read more: http://www.riaupos.co/64473-berita--smkn-1-adb-adiwerna-jateng--dideklarasikan-jadi--sekolah-riset-dan-konservasi.html#ixzz4pmS6u4U4

Share this post