Implementasi ISO 14001:2015 dalam Penerapan Pembelajaran Berbasis Lingkungan di Era Revolusi Industri 4.0 SMKN 1 Adiwerna
ISO 14001 adalah standar yang disepakati secara internasional dalam menerapkan persyaratan untuk sistem manajemen lingkungan (SML). SML membantu organisasi memperbaiki kinerja lingkungan melalui penggunaan sumber daya yang lebih efisien dan pengurangan limbah, sehingga mendapatkan keunggulan kompetitif dan kepercayaan pemangku kepentingan.
Dalam Dunia Pendidikan adanya SML mendukung terciptanya lingkungan pembelajaran yang nyaman, asri, dan diharapkan setiap warga sekolah ikut andil dalam mendukung program sekolah yaitu sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan sesuai dengan Tujuan SML yaitu Meningkatkan kinerja lingkungan, Memenuhi kewajiban penaatan, Mencapai tujuan lingkungan
Pada dasarnya, peduli lingkungan adalah perilaku atau perubahan manusia yang secara sadar terhadap lingkungan dengan dilandasi sikap tanggung jawab. Membangun kesadaran terhadap lingkungan erat kaitannya dengan membangun budaya atau karakter itu sendiri. Artinya diperlukan waktu yang lama dan proses untuk menjadikan budaya cinta lingkungan.
Ditengah gencar-gencarnya berbagai negara melalui penerapan revolusi Indusri 4.0, sektor Pendidikan sangatlah penting untuk berinovasi mengikuti perkembangan yang ada. Dengan semakin beragamnya permasalahan yang ada pada generasi Z (milenial), paradigma Kurikulum haruslah mengikuti alur para generasi ini, agar mereka dapat mengambil peran daidalam melindungi, menjaga, dan melestarikan lingkungan dengan teknologi yang mereka kuasai. Kita yang bukan generasi mereka perlu memandang bahwa tuntutan Pendidikan yang revolusioner sangatlah perlu kita terapkan dimulai dari sekarang, agar kedepan gererasi anak Indonesia akan menjadi generasi Emas sebagai pionir duta lingkungan dunia
Revolusi Industri menurut Hendra (2017) adalah suatu perubahan yang berlangsung cepat dalam pelaksanaan proses produksi dimana yang semula pekerjaan proses produksi itu dikerjakan oleh manusia digantikan oleh mesin, sedangkan barang yang diproduksi mempunyai nilai tambah (value added) yang komersial. Dalam hal Pendidikan, revolusi industri dapat diartikan tentang penerapan teknologi yan dapat membantu proses pembelajaran agar lebih efektif.
Penerapan ISO 14001:2015 yang dilakukan di SMKN 1 Adiwerna dalam menghadapi era Revolusi Industri 4.0 diantaranya adalah:
- Penerapan Kurikulum pada RPP dengan menyisipkan tema lingkungan disetiap mata pelajaran.
- Kegiatan Gebrak Nyalimu Gebrak Nyalimu adalah gerakan bersihkan kelas hanya lima menit waktunya. Kegiatan ini diterapkan lima menit sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai dan lima menit sebelum kegiatan belajar mengajar usai. Siswa yang bertugas piket pada hari tersebut membersihkan ruang kelas terlebih dahulu sebelum kegiatan belajar mengajar sehingga kelas menjadi bersih, rapi, dan nyaman untuk belajar. Kemudian sebelum kegiatan belajar mengajar berakhir, siswa akan membersihkan ruang kelas kembali. Harapannya dengan gebrak nyalimu keadaan ruang kelas akan selalu bersih.
- Kebijakan Pembatasan Akses penggunaan Kendaran sepeda motor di lingkungan Sekolah.
- Budaya 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun) di setiap aktivitas.
- Kebijakan Paperless dalam segala aktifitas yang ada di Sekolah seperti, Kegiatan Ujian berbasis Online, Sharing Document, Elearning, Smart Class.
- Smart Zero Complain, Aplikasi untuk memberikan laporan terkait Kerusakan, dan Kondisi lingkungan di ruang, area, taman yang ada di Sekolah.
Ditahun Pembelajaran 2019/2020 Implementasi Kurikulum 4.0 akan diterapkan di SMKN 1 Adiwerna diantaranya :
Menyiapkan Infrastruktur Internet di Sekolah.
Salah satu poin penting dalam Revolusi Indutri 4.0 adalah akses Internet. dalam penerapan kurikulum 4.0 maka akses layanan internet harus dibuka seluas-luasnya di lingkungan sekolah dan lingkungan rumah mereka. Adanya spot-spot Internet akan memberikan kenyamanan bagi mereka untuk beraktifitas.SMKN 1 Adiwerna bekerjasama dengan vendor Penyedia Jasa Internet Telkom telah bekerjasama untuk mengaktifkan fitur Adsens (iklan) “Kampanye Peduli Lingkungan” dan hal-hal positif lainnya. Jadi, nantinya pengguna yang memakai akses internet di lingkungan sekolah ataupun spot akses lainnya akan muncul iklan-iklan yang dapat merangsang mereka untuk tetap peduli akan lingkungan. Meraka setiap saat akan mendapatkan pushnotification berisi tentang Pesan lingkungan melalui gawai yang mereka gunakan. Melalui hal ini, kita setidaknya akan memberikan pesan terhadap mereka akan pentingnya lingkungan bagi keberlangsungan hidup kita dimasa depan.
Perbanyak Permainan Edukasi Berbasis Lingkungan.
Saat ini pengguna internet bagi para generasi Z lebih banyak menggunakan games. Mereka seolah-olah kecanduan dan menikmati dunianya. Memperbanyak permainan edukasi berbasis lingkungan sangatlah penting agar dapat diterima mereka. Sekolah dapat memberikan semacam program bagi para siswanya untuk menggunakan permainan edukasi, dan bagi yang memiliki nilai poin tinggi maka akan mendapatkan penghargaan semisal beasiswa. Dengan cara ini, setidaknya sekolah telah memberikan pembelajaran edukasi melalui permainan edukatif yang mana dari hal inilah mereka akan termotivasi untuk peduli terhadap lingkungan.
Mengadakan Kompetisi Digital Berbasis Lingkungan
Generasi Z sangat menyukai hal digital dan membaginya ke media sosial. Salah satu kegiatan yang mereka sukai adalah ber swafoto atau selfie. Peran pendiikan dapat dimasukkan indikator pembelajaran yang mana sesuai dengan kesenangan mereka. Kita dapat mengadakan Kompetisi Foto Selfie dengan tema lingkungan. Para Siswa diajak untuk bereksplorasi mengembangkan kreativitasnya untuk berfoto hal-hal positif terkait kepedulian akan lingkungan dan membaginya ke sosial media. Dampak dari adanya kegiatan ini, setidaknya selain kita telah memberikan contoh perilaku positif dibidang lingkungan, mereka secara sadar telah menjadi duta lingkungan bagi mereka sendiri, para followernya (sebutan dalam istilah sosial media), sehingga akan timbul gerakan netizen yang positif mengkampanyekan lingkungan.