Menjadi Sekolah Berintegritas…Siapa Takut, SMK Negeri 1 Adiwerna Maju Menjadi SMK Negeri Yang Berintegritas
Integritas, pengertiannya adalah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan. Dalam etika, integritas diartikan sebagai kejujuran dan kebenaran dari tindakan seseorang. Jika kita sambungkan dengan kata Sekolah, maka bisa diartikan Sekolah yang konsisten dalam menjunjung tinggi nilai luhur keyakinan dengan landasan kejujuran dan kebenaran sebagai lembaga pendidikan. Karena pada dasarnya integritas seseorang itu bisa dilihat dari tindakannya, yaitu lebih mengutamakan kejujuran dan kebenaran. Bukan karena keinginan atau dorongan dari pihak tertentu. Sekolah sebagai lembaga pendidikan harus bisa mencetak siswa/siswi yang berintegritas, jujur dan benar dalam bertindak selain siswa/siswi tersebut berprestasi.
Pada saat sekarang ini, banyak orang-orang pintar, orang-orang dengan pengetahuan tinggi tapi sayang, bertindak tidak jujur, tidak benar dengan menyalahi aturan atau kaidah yang berlaku. Tidak sesuai dengan hukum atau kaidah keilmuan. Yang seharusnya semua itu bisa diterapkan dengan kejujuran. Mungkin sekarang ini kita bisa melihat, banyak orang pintar tapi tidak jujur. Ya kita ambil saja contoh oknum anggota dewan, sebetulnya para anggota dewan itu mengerti akan pengetahuan, orang terpelajar, dan mengerti akan hukum namun kenapa banyak dari mereka yang terjerat kasus korupsi, narkoba atau menyalahi nilai moral dan sebagainya. Maka dari itu sebagai lembaga pendidikan, sekolah wajib memberikan dasar-dasar integritas sejak dini, seperti halnya anak dilatih untuk jujur, tidak mencontek ketika mengerjakan ulangan atau ujian, tidak membiasakan copy dan paste dalam pembuatan tugasnya. Mereka dilatih untuk berani mengakui kesalahan dan memperbaikinya.
Nilai-nilai seperti inilah yang harus tetap dipertahankan oleh lembaga pendidikan lebih khusus yaitu Sekolah. Seperti halnya yang dilansir kompas.com sebanyak 503 kepala sekolah diundang ke Istana Negara untuk bertemu Presiden Joko Widodo, Senin (21/12/2015). Seluruh kepala sekolah itu berhasil menempati posisi tertinggi indeks integritas pelaksanaan Ujian Nasional selama lima tahun terakhir. "Penilaian integritas dilakukan dengan memerhatikan proses saat siswa mengikuti UN," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, dalam pidatonya. Anies mengungkapkan, 503 kepala sekolah ini berasal dari SMP/MTS dan SMA/SMK/MA di 24 provinsi. Indeks integritas UN, sebut Anies, akan dipublikasi luas untuk menggenjot peningkatan integritas sekolah-sekolah lain, khususnya sekolah di 10 provinsi yang belum mengirimkan wakilnya kali ini. Pada jenjang SMP/MTS, terdapat 218 sekolah negeri dan swasta yang masuk dalam indeks integritas UN tertinggi. Di jenjang SMA/MA terdapat 150 sekolah dengan indeks integritas tertinggi, serta 135 SMK negeri dan swasta yang masuk dalam indeks tertinggi integritas pelaksanaan UN-nya. "Kejujuran adalah nilai fundamental dalam pembangunan bangsa. Banyak bangsa yang mendapat takdir sejarah menjadi bangsa gagal kerena gagal menjaga integritas bangsanya," ucap Presiden Jokowi. Dan salah satunya yaitu Sekolah kita tercinta, SMK Negeri 1 Adiwerna. SMK Negeri 1 Adiwerna dari dulu hingga sekarang terus menjaga nilai-nilai luhur kedisplinan, ketertiban, kejujuran dan juga nilai religius serta santun dalam bersosial dengan sesamanya. (Dob)